Missão, Visão e Valores

Rekomendasi Kegiatan Ketika Umroh 9 Hari: Menjalani Perjalanan Ibadah dengan Hati yang Penuh Syukur

Rekomendasi Kegiatan Ketika Umroh 9 Hari: Menjalani Perjalanan Ibadah dengan Hati yang Penuh Syukur

by Halo Muda -
Number of replies: 0

Umroh bulan Syawal

Umroh adalah perjalanan spiritual yang selalu dirindukan setiap muslim. Dalam durasi 9 hari, jamaah biasanya memiliki cukup waktu untuk melaksanakan ibadah wajib, memperbanyak amalan sunnah, sekaligus melakukan ziarah ke tempat-tempat bersejarah yang sarat nilai. Walau singkat, perjalanan ini bisa menjadi momentum yang penuh hikmah jika direncanakan dengan baik.

Bayangkan, setiap detik di Tanah Suci adalah kesempatan untuk mendekat kepada Allah سبحانه وتعالى, memohon ampunan, dan menata hati. Itulah mengapa penting bagi jamaah untuk memaksimalkan setiap kegiatan selama umroh, bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi perjalanan hati yang akan terus membekas sepanjang hidup.


Umroh di Bulan Syawal Maret 2026: Gambaran Suasana

Bagi calon jamaah yang berencana Umroh Syawal Maret 2026, suasananya akan terasa sangat istimewa. Setelah melewati Ramadan, suasana spiritual di Tanah Suci masih begitu kental dengan nuansa kesucian. Jamaah umroh di bulan Syawal biasanya lebih ramai, karena banyak umat Islam ingin melanjutkan momentum Ramadan dengan beribadah langsung di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Selain itu, suhu udara pada Maret relatif lebih bersahabat dibandingkan musim panas yang ekstrem. Hal ini membuat kegiatan ibadah, termasuk tawaf, sa’i, dan ziarah, lebih nyaman dijalani. Dengan kondisi ini, umroh 9 hari di bulan Syawal 2026 bisa menjadi pilihan yang tepat bagi keluarga yang ingin mendapatkan pengalaman ibadah yang khusyuk sekaligus nyaman.


Rekomendasi Kegiatan Selama Umroh 9 Hari

Hari 1–2: Perjalanan dan Tiba di Tanah Suci

Hari pertama biasanya diisi dengan keberangkatan dari tanah air menuju Jeddah atau Madinah. Meski perjalanan panjang, tetaplah niatkan setiap langkah sebagai ibadah. Setelah tiba, gunakan waktu untuk beristirahat agar tubuh siap melaksanakan rangkaian ibadah berikutnya.

Jika tiba di Madinah terlebih dahulu, nikmati kesempatan emas shalat berjamaah di Masjid Nabawi, sebuah keutamaan yang sangat besar. Jangan lupa sempatkan shalat di Raudhah jika diberi kesempatan, karena tempat ini disebut sebagai taman surga berdasarkan hadits Rasulullah ﷺ.


Hari 3–4: Memperbanyak Ibadah di Masjid Nabawi

Di Madinah, fokuslah memperbanyak ibadah: shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an, dan berdoa di tempat penuh keberkahan. Ziarah ke makam Rasulullah ﷺ di area Rawdah adalah pengalaman yang menggetarkan hati.

Selain itu, kunjungi tempat-tempat bersejarah seperti Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun Rasulullah ﷺ, serta Jabal Uhud, tempat peristiwa besar dalam sejarah Islam. Kegiatan ini bukan sekadar wisata religi, tapi juga menambah pengetahuan dan kecintaan kepada sejarah perjuangan Islam.


Hari 5: Miqat di Dzulhulaifah (Bir Ali)

Sebelum berangkat ke Makkah, jamaah akan mengambil miqat di Masjid Dzulhulaifah atau Bir Ali. Di sinilah niat umroh dipanjatkan. Suasana di Bir Ali sering kali membuat hati bergetar: ribuan jamaah dari berbagai penjuru dunia berpakaian ihram, bersatu dalam niat yang sama, menuju Baitullah.


Hari 6: Prosesi Umroh di Makkah

Tibalah momen yang paling ditunggu: melihat Ka’bah untuk pertama kalinya. Banyak jamaah yang tak kuasa menahan air mata saat pandangan pertama tertuju pada Baitullah. Prosesi umroh dimulai dengan tawaf mengelilingi Ka’bah, kemudian sa’i antara Shafa dan Marwah, serta ditutup dengan tahallul.

Setelah itu, jamaah bisa memperbanyak shalat di Masjidil Haram, tilawah Al-Qur’an, dan doa-doa di tempat mustajab seperti Multazam dan Hijr Ismail.


Hari 7–8: Ibadah Sunnah dan City Tour di Makkah

Dua hari berikutnya dapat diisi dengan memperbanyak ibadah sunnah seperti tawaf sunnah, qiyamul lail, dan memperbanyak doa.

Selain itu, biasanya ada city tour ke tempat-tempat bersejarah di sekitar Makkah, misalnya Jabal Nur (tempat Gua Hira), Jabal Tsur, serta Padang Arafah. Kunjungan ini akan memberikan pemahaman lebih dalam tentang sejarah Islam sekaligus mempertebal rasa syukur.


Hari 9: Tawaf Wada dan Pulang ke Tanah Air

Hari terakhir biasanya ditutup dengan tawaf wada (perpisahan). Suasana penuh haru sering menyelimuti jamaah saat meninggalkan Masjidil Haram. Meski berat hati berpisah, setiap jamaah selalu berdoa agar suatu saat bisa kembali lagi ke Baitullah.


Tips Memaksimalkan Umroh 9 Hari

  • Niatkan semua dengan ikhlas. Jangan sekadar rutinitas, tetapi ibadah yang penuh penghayatan.

  • Jaga kesehatan. Minum cukup air zamzam, makan teratur, dan istirahat cukup.

  • Gunakan waktu di masjid. Jangan habiskan waktu di hotel, karena setiap detik di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi bernilai besar.

  • Catat pengalaman. Simpan kenangan dalam bentuk tulisan atau foto, agar bisa menjadi inspirasi bagi keluarga dan sahabat.


Kesimpulan

Umroh 9 hari bisa menjadi perjalanan ibadah yang sangat berkesan jika dijalani dengan niat tulus, hati yang khusyuk, dan perencanaan yang baik. Dari awal tiba di Madinah hingga akhir meninggalkan Makkah, setiap langkah adalah anugerah yang tak ternilai.

Apalagi jika perjalanan dilakukan pada Umroh Syawal Maret 2026, suasana spiritual yang kental pasca-Ramadan akan semakin menambah keistimewaan. Jangan hanya jadikan umroh sebagai rencana, tapi wujudkan dengan doa, usaha, dan perencanaan matang. Karena setiap detik di Tanah Suci adalah kesempatan untuk menghapus dosa, memperbarui iman, dan mendekatkan diri kepada Allah سبحانه وتعالى.